Pemahaman mengemudi mobil sistem tranmisi otomatis atau mobil matik bagi yang pertama kali menggunakan mobil jenis transmisi ini memang perlu sedikit adaptasi. Dalam cara mengemudikan mobil matik bagi pemula
ini beberapa pemahaman harus dilakukan, yaitu posisi dan urutan pada
tuas transmisi. Karena, tidak jarang terjadi salah pengoperasian saat
hendak menjadi mundur dan sebaliknya.
Meski tampak mudah karena, tidak perlu lagi menginjakkan kaki ke
kopling, pengoperasian kaki tidak dapat sembarangan. Karena, sudah mulai
harus dibiasakan kaki kiri bebas tugas dari kebiasaan menekan pedal
kopling. Sebab pada mobil transmisi otomatis hanya ada pedal gas dan
pedal rem. jika kaki kiri tetap ikut andil, maka resiko yang bakal
dihadapi adalah secara spontan kaki kiri menginjak pedal rem saat rpm
mobil naik dan serasa ingin pindah gigi transmisi. Hal ini biasa terjadi
pada beberapa orang. Sebab dalam memori pikiran masih terbiasa dengan
penggunaan jenis transmisi manual. Untuk itu jangan biarkan kaki kiri
berada dijalur pedal rem.
Dalam teknik mengendarai mobil matik kita perlu memahami bahwa pengereman mesin atau engine break pada mobil matik tidak sebaik mobil manual. Hal ini karena dalam sistem kerjanya, mobil matik menggunakan sistem sensor mesin untuk menurunkan putaran mesin atau RPM. Jadi bagi pengguna mobil matik
jangan heran ketika mobil sudah berhenti karena sudah menginjak pedal
rem, tidak lama mobil akan maju perlahan. Hal itu, karena sensor mesin
membawa bahwa kondisi perseneling masih di D atau maju.
Dari beberapa Driver yang sudah berpengalaman menjelaskan bahwa ketika
ingin mengurangi kecepatan jangan memindahkan gigi dari posisi D ke 2
dengan harapan akan terjadi engine break. Karena, tidak akan bekerja
dengan baik untuk pengereman mesinnya. Contoh untuk kondisi tersebut
yaitu ketika ingin mengurangi kecepatan katakanlah dari 120 atau 100 km
per jam, maka tidak dapat secara tiba-tiba dari D ke 2. Kecepatan
putaran mesin harus sesuai dulu lewat sensor mesin yang ada. Baru
kemudian dapat memindah gigi. Soal engine break memang tidak sekeras
manual saat sama-sama dilepas pedal gasnya.
Bagi yang terbiasa menggunakan mobil manual, dibutuhkan perhatian khusus
terutama dalam hal kewaspadaan mengemudi. Sebab, sistem yang digunakan
dalam mengemudi mobil matik dan manual berbeda. Perbedaan yang
begitu jelas adalah saat hendak melaju dan mengurangi kecepatan. Jangan
dianggap gampang, karena tidak perlu mengoperasikan pedal kopling.
Padahal apabila belum terbiasa dengan kondisi ini, akan dapat
menimbulkan bahaya maka perlu dibiasakan kondisi kaki saat menggunakan
pedal gas dan rem.
Mobil matik yang beredar di Indonesia biasanya memiliki urutan tuas transmisi otomatis dari depan ke belakang yang diawali dari P,R,N,D-3,2 dan L. Adapun P itu Parking yang difungsikan ketika kendaraan diparkir atau berhenti total. R atau Reverse berfungsi untuk mundur. N atau Netral difungsikan ketika mobil dalam keadaan diam seperti ketika berada dilampu merah. Dalam kondisi ini mobil masih bisa maju atau mundur. Selain di lampu merah tuas N dipakai ketika mobil diderek.
Penggunan tuas D berarti posisi drive atau jalan. Jika tuas pada posisi ini berarti mobil dalam kondisi ideal atau normal. Transmisi bekerja secara otomatis meningkatkan laju di mesin mobil. Biasanya gigi mulai bekerja dari 1 ke gigi 4 atau lebih sesuai karakter jalan. Mobil menyesuaikan gigi mesin dengan karakter jalan. Ketika kecepatan rendah gigi berada diposisi 1 atau 2, ketika dipacu dalam kecepatan tinggi gigi pun bertambah.
Posisi L, posisi ini gigi transmisi hanya bekerja pada gigi 1. Posisi tuas L akan mempertahankan posisi gigi dengan maksimal. Sebaiknya gunakan L untuk turunan tajam agar mobil tidak meluncur atau ketika mobil menanjak.
Bagi pemula yang mengemudikan mobil matik, harus membiasakan menginjak pedal rem terlebih dahulu saat ingin memindahkan tuas transmisi ke posisi D. Hal ini bertujuan menghindari mobil melaju dengan sendirinya. Saat jalanan macet atau berhenti dilampu lalu lintas selama kurang lebih 10 sampai 20 detik, sebaiknya tuas transmisi dipindahkan ke posisi netral. Apabila berada di daerah penuh dengan tanjakan maka pentingnya tuas transmisi dipindah pada pilihan L atau 2. Dimana L(Low) yang berada paling bawah sama halnya gigi pertama dan 2 adalah gigi ke-2.
Jadi sebelum menggunakan mobil bertransmisi otomatis, sebaiknya memahami simbol-simbol pada transmisi supaya tidak terjadi kecelakaan saat dijalan, pelajari dahulu sampai benar-benar lancar dan pahami sebatas mana kemampuan mengontrol kendaraan, kuasai Cara Mengemudi Mobil Matic Dalam Kondisi Menyalip dan Menanjak . Kecelakan mobil matik kebanyakan disebabkan oleh perilaku pengemudinya. boleh jadi, si pengemudi itu sudah mempunyai rasa percaya diri karena sudah terbiasa mengemudikan mobil manual namun belum tahu benar bagaimana menggunakan mobil otomatis.
Mobil matik yang beredar di Indonesia biasanya memiliki urutan tuas transmisi otomatis dari depan ke belakang yang diawali dari P,R,N,D-3,2 dan L. Adapun P itu Parking yang difungsikan ketika kendaraan diparkir atau berhenti total. R atau Reverse berfungsi untuk mundur. N atau Netral difungsikan ketika mobil dalam keadaan diam seperti ketika berada dilampu merah. Dalam kondisi ini mobil masih bisa maju atau mundur. Selain di lampu merah tuas N dipakai ketika mobil diderek.
Penggunan tuas D berarti posisi drive atau jalan. Jika tuas pada posisi ini berarti mobil dalam kondisi ideal atau normal. Transmisi bekerja secara otomatis meningkatkan laju di mesin mobil. Biasanya gigi mulai bekerja dari 1 ke gigi 4 atau lebih sesuai karakter jalan. Mobil menyesuaikan gigi mesin dengan karakter jalan. Ketika kecepatan rendah gigi berada diposisi 1 atau 2, ketika dipacu dalam kecepatan tinggi gigi pun bertambah.
Posisi L, posisi ini gigi transmisi hanya bekerja pada gigi 1. Posisi tuas L akan mempertahankan posisi gigi dengan maksimal. Sebaiknya gunakan L untuk turunan tajam agar mobil tidak meluncur atau ketika mobil menanjak.
Bagi pemula yang mengemudikan mobil matik, harus membiasakan menginjak pedal rem terlebih dahulu saat ingin memindahkan tuas transmisi ke posisi D. Hal ini bertujuan menghindari mobil melaju dengan sendirinya. Saat jalanan macet atau berhenti dilampu lalu lintas selama kurang lebih 10 sampai 20 detik, sebaiknya tuas transmisi dipindahkan ke posisi netral. Apabila berada di daerah penuh dengan tanjakan maka pentingnya tuas transmisi dipindah pada pilihan L atau 2. Dimana L(Low) yang berada paling bawah sama halnya gigi pertama dan 2 adalah gigi ke-2.
Jadi sebelum menggunakan mobil bertransmisi otomatis, sebaiknya memahami simbol-simbol pada transmisi supaya tidak terjadi kecelakaan saat dijalan, pelajari dahulu sampai benar-benar lancar dan pahami sebatas mana kemampuan mengontrol kendaraan, kuasai Cara Mengemudi Mobil Matic Dalam Kondisi Menyalip dan Menanjak . Kecelakan mobil matik kebanyakan disebabkan oleh perilaku pengemudinya. boleh jadi, si pengemudi itu sudah mempunyai rasa percaya diri karena sudah terbiasa mengemudikan mobil manual namun belum tahu benar bagaimana menggunakan mobil otomatis.