Jumat, 09 Mei 2014

5 Tips Merawat Sistem Injeksi Mobil











5 Tips Merawat Sistem Injeksi Mobil
SATUHARAPAN.COM/LIFE - Jika anda mempunyai mobil, coba periksa apakah sistem pembakarannya? Karburator atau injeksi? Mobil era tahun 2000an sudah sangat jarang yang menggunakan karburator untuk sistem pembakarannya. Injeksi adalah sistem yang digunakan. Merawat injeksi memang tidak sama dengan merawat karburator.
Jika anda menggunakan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi seperti Pertamax atau Shell, perawatan bisa dilakukan setiap 10.000 atau 15.000 kilometer. Namun jika anda menggunakan BBM Premium, sebaiknya dirawat setiap 5.000 kilometer berbarengan dengan jadwal mengganti oli mesin. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan seperti dikutip dari artikelotomotif.com agar mobil tetap prima dan siap digunakan setiap saat.
1. Filter udara. Ini adalah komponen pertama yang mudah untuk dicek.   Lakukan pembersihan kotoran dengan angin bertekanan tinggi dari arah belakang. Gantilah filter udara ini apabila sudah terlalu kotor.
2.Filter bensin. Komponen kedua yang harus diperhatikan adalah membersihkan filter bensin dengan bantuan angin bertekanan tinggi. Jika sudah terlalu kotor, sebaiknya diganti yang baru. Jika filter ini tidak diganti padahal kondisi sudah buruk maka akan merembet pada pompa bensin (fuel pump).
3. Throttle body. Komponen ini juga rentan kotor. Gejala paling umum adalah tarikan yang kurang responsif. Bahkan jika kotoran sudah menumpuk di TPS (Throttle Position Sensor), bisa menyebabkan putaran mesin pincang saat kondisi stasioner. Sumber kotoran ini berasal dari udara yang terhisap ke ruang bakar. Oleh karena itu, kebersihan throttle body ini sangat bergantung pada perawatan filter udara. Bersihkan throttle body dengan menyemprotkan cairan yang banyak dijual di toko onderdil mobil atau supermarket. Pilih yang direkomendasikan untuk mesin injeksi. Cara membersihkannya adalah dengan menyemprotkan lewat mulut skep throttle body saat mesin dinyalakan stasioner. Jaga putaran mesin agar tidak mati sehingga cairan pembersih bisa masuk ke seluruh celah skep. Proses ini sekaligus berfungsi membersihkan ruang bakar. Semprotkan satu kaleng cairan pembersih sampai habis, kemudian matikan mesin sekitar 10-15 menit. Lanjutkan dengan menyalakan mesin kembali dan mainkan putaran mesin hingga 6.000-6.500 rpm. Sisa kotoran atau kerak di throttle body dan ruang bakar akan dibuang lewat asap melalui knalpot.
4. Nosel injektor. Nosel penyemprot bensin juga wajib dibersihkan. Ini bertujuan agar arah dan bentuk semprotannya bahan bakar ideal. Kualitas bensin yang rendah menyebabkan lubang nosel yang berukuran sangat kecil tersumbat kerak/kotoran. Semprotan bensin jadi kacau dan debitnya berkurang. Akibatnya, putaran mesin pincang dan tarikan mberebet. Tak perlu membongkar nosel. Cukup campurkan cairan pembersih ke tangki bensin. Bensin dan larutan kimia ini akan bersenyawa dan mengalir ke nosel untuk mengikis kotoran. Di pasaran sudah banyak produk yang berguna untuk itu. Lakukan secara rutin agar tak perlu ganti nosel baru.
5. Karbonmonoksida (Co). Tak kalah penting adalah lakukan proses penyetelan CO (karbonmonoksida) sebagai penutup rangkaian perawatan ringan ini. Manfaatkan engine analyzer sebagai alat pengukur.Pengukuran bertujuan untuk mengetahui proses pembakaran di mesin, apakah sudah efisien atau tidak. Nilai CO ideal harus dibawah 1 persen. Jika tidak, lakukan penyetelan ulang di sistem pasokan bensin, udara dan pengapian.

Sumber ;lihat disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar